Tugas Mandiri 03: Zelda Nayla Ramadhani E43
Ringkasan Wawancara tentang Pandangan terhadap Identitas Nasional
Disusun Oleh:
Zelda Nayla Ramadhani
46125010112
A. PENDAHULUAN
Ringkasan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan mengenai pandangan masyarakat terhadap identitas nasional. Untuk mendapatkan wawasan yang komprehensif, penulis melakukan wawancara dengan Ananda Ahmad Ramadhan Fauzi, Beliau berusia 19 tahun dan seorang mahasiswa fakultas kedokteran di Universitas Indonesia. Narasumber ini dipilih karena latar belakang akademisnya di bidang ilmu sosial dianggap relevan untuk memberikan perspektif yang mendalam dan terstruktur mengenai konsep identitas nasional serta tantangannya di era kontemporer. Izin untuk mencantumkan nama dan identitas singkat beliau telah diperoleh sebelum wawancara dilaksanakan.
B. ISI PEMBAHASAN DALAM WAWANCARA
Menurut Ahmad Ramadhan Fauzi, identitas nasional bukanlah sebuah konsep yang statis dan final, melainkan sebuah konstruksi sosial yang dinamis dan terus berproses. Baginya, identitas nasional Indonesia adalah "perekat kolektif" yang terwujud dari nilai-nilai luhur Pancasila, sejarah perjuangan bangsa yang sama, serta kekayaan keragaman budaya yang diikat oleh semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Identitas ini bukan sekadar atribut simbolis seperti bendera atau bahasa, melainkan manifestasi dari cara berpikir, bersikap, dan bertindak sebagai sebuah bangsa.
C. PENUTUP
- Kesimpulan: Dari hasil wawancara, dapat disimpulkan bahwa pandangan Ahmad Ramadhan Fauzi menekankan identitas nasional sebagai sebuah kesadaran kolektif yang dinamis, yang harus terus dirawat dan diperkuat melalui praktik nyata dalam kehidupan sehari-hari. Tantangan utama saat ini bersifat ganda: arus globalisasi dari luar dan potensi perpecahan dari dalam. Oleh karena itu, peran aktif generasi muda menjadi kunci untuk memastikan identitas nasional tetap relevan dan kokoh.
- Refleksi Mahasiswa: Secara pribadi, wawancara ini menyadarkan saya bahwa identitas nasional bukanlah konsep abstrak yang hanya dibahas di ruang kelas. Ia adalah tanggung jawab personal dan kolektif yang tecermin dari pilihan dan tindakan kita setiap hari. Sebagai mahasiswa dan bagian dari generasi muda, saya merasa terpanggil untuk lebih bijak dalam memanfaatkan teknologi digital, tidak hanya sebagai konsumen informasi, tetapi juga sebagai agen yang aktif memperkenalkan nilai-nilai positif Indonesia. Memahami dan mengamalkan Pancasila serta menghargai perbedaan adalah langkah awal yang konkret untuk memperkuat jati diri kita sebagai sebuah bangsa.
Comments
Post a Comment